Bikin masakan khas Jawa dengan sebutan nasi tumpeng, menjadi ajang perlombaan bagi seluruh keluarga besar Universitas Narotama dalam menyambut rangkaian Dies Natalis ke-34. Sebagai saudara “seperguruan” yang sama-sama dipimpin Bunda Yayuk sapaan Iswachyu Dhaniarti, seluruh karyawan LK ESQ Jatim turut berpartisipasi menyemarakan acara yang diselenggarakan di Gedung E Universitas Narotama Surabaya pada Selasa, 27/1/2015 dengan mengangkat tema “Go Geen, Kreasi Tumpeng” di ajang Master Chef Challenge.
Diketahui, nasi tumpeng dikenal menjadi hidangan khas pada saat kenduri atau merayakan kejadian penting. Dan biasanya nasi tumpeng disajikan diatas tampah berbentuk kerucut disertai lauk pauk ini juga berbagai macam bentuknya, sesuai selera masing-masing pembuatnya.
Sebagai peserta dengan nomor kelompok 18, Tim LK ESQ Jatim yang berjumlah 8 orang saling bekerjasama dengan baik. Sebagai pemula di bidang kulineri khususnya tumpeng, mayoritas tidak begitu mengerti dan memahami menu dan resep makanan tersebut. Gigih peserta paling senior yang sudah terbiasa memasak akhirnya memegang kendali untuk mempelajari pembuatan menu tersebut. Walhasil tumpeng bikinan LK ESQ Jatim jadi (seperti tampak dalam gambar) dengan design ber tema “Go Green” yang cukup apik, dengan kombinasi lkan ayam, mie, perkedel, tempe dan lain-lain.
Dewan juri terdiri tiga orang, dengan menghadirkan Andi Nuraji (Chief Hotel Sheraton and Towers Surabaya), Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti, DS, ST, M.HP (Ketua LK ESQ Jatim) dan Dr. IA Budhivaja, SH, MH (Wakil Rektor II Unnar).
Poin penilaian meliputi rasa 40%, kesesuaian sajian tumpeng dengan tema 20%, kekompakan tim dan kostum 20%, serta kebersihan 20%.
Iswachyu atau biasa dipanggil bunda Yayuk mengatakan, lomba membuat tumpeng ini memiliki makna yang sangat dalam. Selain untuk menggerakan cinta lingkungan sesuai tema ‘go green’ juga dapat meningkatkan kecintaan terhadap ikon kuliner Indonesia yaitu tumpeng. Kegiatan seperti ini juga dapat memupuk kekompakan sebuah tim.
Dikatakan, juri bahwa dalam pembuatan tumpeng perlu diperhatikan safety, termasuk menaruh daging tidak terbuka dan dibiarkan kepanasan karena akan mudah bakteri masuk, demikian juga dalam pembuatan tumpeng perlu di manag sedemikian rupa baik waktu maupun kapasitas untuk berapa orang tumpeng tersebut disajikan. Ujar Andy siang itu.
Seluruh peserta diberi waktu seratus delapan puluh menit untuk menyajikan nasi tumpeng beserta lauk-pauknya. Suasana begitu riuh karena ramainya peserta yang mengikuti ajang ini. Tak kurang 18 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 5-8 peserta. Ramainya acara dimulai sejak Ketua LK ESQ Jatim bunda Yayuk membuka acara tepat pukul 08.00 dan berakhir saat berkumandang adzan dhuhur. (Choir)