Sebuah history seorang Lea Irawan saat mengikuti Training ESQ Eksekutif Angkatan 15 pada Maret 2003 kelas. Sejak itu ia aktif sebagai ATS (Alumni Training Support) yang ketika itu baru ada 3-5 orang.
Tahun 2004 Februari bersama alumni lainnya dan pembina Hj. Anna Rohim, Lea panggilan akrabnya melakukan kegiatan ESQ peduli pendidikan angkatan pertama yang diprakarsai idenya oleh Ary Ginanjar bersama para alumni ketika itu.
Lalu pada RAKERNAS I tahun 2005 di Bandung dibentuk FKA ESQ Pusat dengan KETUM Pak Ary Ginanjar, amanah selaku ketua bidang sosial dan kemasyarakatan diberikan kepada saya hingga saat ini.
Terbentuknya LK ESQ Pusat yang semula bernama UPZ ESQ BAZNAS, dimana saya sebagai ketua yang kemudian menjadi yayasan LK ESQ / Lembaga Kemanusiaan ESQ sampai saat ini.
Ada pengalaman spiritual kala memutuskan ikut ESQ. Ia bercerita, ketika menghadiri preview ESQ tahun 2003 di masjid Pondok Indah, Pak Ary Ginanjar membawakan materi Leadership Principledimana sebagai role model kepemimpinan Nabi Muhammad S.A.W,. “saya merasakan ada dorongan spiritual yang sangat kuat untuk mengetahui training ESQ secara lengkap” ujarnya.
Moment kebangkitan nasional ini, Lea Irawan memberikan pernyataan tentang ESQ yang menjadikan kebangkitan nasional sebagai ruh kebangkitan. “Setuju sekali karena kebangkitan nasional sangat tergantung dari kebangkitan individu sebagai anak bangsa dan ESQ menjadi trend setter pembentukan karakter dengan 7 BUDI UTAMA” jelasnya.
Ia memberi penguatan lebih jelas yakni ESQ sebagai sebuah lembaga kemanusiaan yang sarat dengan program-program kepedulian dan pemberdayaan ini akan menjadi STARTING POINT untuk sampai kepada proses mewujudkan Indonesia Emas bersama-sama lembaga lainnnya yang mempunyai visi-misi yang sama, Ini harus menjadi keyakinan kita bersama seluruh alumni ESQ.
Dilingkungan keluarga, Lea mengatakan keluarga memberi dukungan yang penuh untuk seluruh kegiatan sosial yang dilakukannya dengan komitmen spiritual.
Menurtnya, banyak pengalaman yang didapat dari keikutsertaannya gabung di ESQ. Baginya, pengalaman yang paling berharga adalah mendapatkan bertaburannya hikmah-hikmah dimana hidup kita ini baru bermakna jika bermanfaat untukorang lain disamping pengalaman memimpin sebuah yayasan Nirlaba yang sangat berbeda dengan sebagai leader di komunitas professional profit orientated.
Dan inilah pesan bunda Lea Irawan untuk segenap generasi bangsa. Dengan sudut pandang dan nilai-nilai yang berbeda generasi muda harus kembali kepada Fitrahnya sebagai hamba Allah S.W.T dengan memiliki nilai-nilai dasar manusia yang baik seperti nilai-nilai 7 BUDI UTAMA. yang kemudian di implementasikan pada perilaku pribadi seperti tuntunan kitab suci kita Al-Qur’an. Dimana tidak diciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepada Allah SWT. (why)