Bangun Karakter Menuju Keluarga Sakinah

Membangun keluarga sakinah itu mudah atau sulit? Jika berbicara tentang sakinah, kadang sebagian dari kita belum begitu paham tentang entitas dari sakinah itu sendiri. Fuad Amsyari mengatakan bahwa sakinah dalam konteks hubungan keluarga adalah trust. “To be trusted is greator compliment than being loved”, katanya. Hal itu ia jabarkan dalam forum kajian alumni ESQ Jatim di Universitas Narotama, Ahad (24/03/13).

Berbicara di depan peserta kajian, lelaki kelahiran Gresik itu mengupas tuntas tentang kehidupan keluarga sakinah. Ia katakan pemimpin keluarga itu suami. Suami bertugas memelihara, melindungi, menjaga serta mengendalikan dinamika kehidupan ke arah visi yang baik.

Bagaimana jadinya jika seorang pemimpin keluarga tidak memiliki beberapa hal di atas. Maka, keluarga yang disebut sakinah tadi sulit terwujud.

“Suami itu harus tegas,” ucapnya. Jika terjadi perbedaan pendapat, seorang suami wajib mendahulukan Al quran dan Sunnah sebagai acuan dalam menyelesaikan masalah. Hal itu ia tegaskan, sebab, banyak masyarakat berperilaku salah dalam menyelesaikan masalah. Emosi selalu didahulukan.

Seorang suami juga harus mampu meningkatkan kualitas jalinan keluarga. “Jangan statis,” tegasnya. Ia memberi contoh, jadikan rumah sebagai penghibur diri, pembawa rasa gembira, serta membawa rasa damai. Jadikan rumah sebagai benteng moral. Jadikan pula rumah sebagai sarana pembelajaran. “Apapun itu,” tegasnya kembali.

Untuk membangun komponen sakinah tersebut, Dosen Fisipol Universitas Airlangga Surabaya ini mengatakan karakter yang harus dibangun. Karakter bagaimana yang mesti dibangun? Harus karakter muslim yang baik.

Setidaknya lelaki yang mengabadikan buah pikirannya di fuadamsyari.wordpress.com ini menyebutkan yakni pribadi muslim harus melakukan ibadah mahdhoh (ibadah Wajib). “Tidak boleh tidak,” tegas ia. Fuad melanjutkan karena kita muslim ibadah mahdhoh tidak boleh ditinggalkan. Lalu memiliki perilaku yang baik. “Jika perilaku sudah baik, membangun keluarga sakinah itu tidak berat,” paparnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan melakukan segala amanah dan aktifitas sesuai dengan kaidah agama. Agar apa yang diusahakan dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Dan yang terakhir adalah melakukan apa yang diperintah dan yang dilarang Tuhan. Jika segala hal yang berkaitan dengan pembangunan karakter sudah terbentuk dengan baik dan maksimal, membangun keluarga yang sakinah sesuai dengan tuntunan itu akan terbentuk dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>