Keterbatasan tak Menghambat Prestasi Rahmat
Terlahir dengan tubuh cacat, tidak menghalangi Rahmat Hidayat (13 th) untuk meraih nilai rapor terbaik di sekolahnya. Siswa Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa ini tidak pernah merasa minder atas keadaan tubuhnya. Bahkan ia terus menunjukkan prestasinya. Sejak kelas 1 SD, remaja yang hobi menulis puisi ini tidak pernah absen menempati peringkat pertama.
Rahmat hanya tinggal bersama ibunya, karena ayahnya meninggal sejak tahun 2007. Kehidupan Rahmat hanya bergantung dari penghasilan kakak-kakaknya, karena ibunya tidak memiliki penghasilan tetap. Sedangkan almarhum ayahnya hanya berprofesi sebagai tukang becak.
Rahmat yang tidak memiliki tangan dan kaki sempurna sejak lahir ini, melakukan seluruh aktivitasnya sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk memakai pakaian sendiri. Ke sekolah saja, ibunda Rahmat selalu mengantar serta menjemput dengan menggunakan sepeda kayuh tuanya, yang didesain khusus untuk membonceng remaja yang bercita-cita sebagai dokter ini.
Kondisi Rahmat ini tak luput dari perhatian Lembaga Kemanusiaan ESQ Jatim. Minggu (26/12/2010), para pengurus LK ESQ Jatim mengunjungi kediamannya, di Trunujoyo, desa Lecari Pasuruan. Rahmat tercatat sebagai penerima beasiswa SOS ESQ berprestasi.
Remaja penyuka pelajaran Bahasa Inggris ini tak mampu menahan rasa bahagianya, ketika mendengar bahwa tim LK ESQ Jatim akan mengunjunginya.
“Rahmat ini sudah seperti keluarga sendiri, kadang-kadang saya kangen jika tidak bertemu dengannya,” tutur Hj. Sukarsih, Bendahara LK ESQ Jatim, yang akrab dipanggil ‘Bunda’ oleh Rahmat.
Penyerahan secara simbolik beasiswa SOS ESQ prestasi ini diberikan secara langsung oleh Sekretaris FKA Jatim, Yudha Setiawan. Menurut Yudha, beasiswa ini diberikan agar Rahmat terus meningkatkan prestasinya, karena ia dapat membuktikan bahwa dengan prestasinya ia mampu mengalahkan mereka yang terlahir dalam keadaan normal. (rtn/sym)