Peringatan YPAC (Yayasan Pendidikan Anak Cacat) Surabaya pada tahun ini terasa istimewa karena dihelat bersamaan dengan memperingati Hari Kartini, sehingga tak heran jika nuansa baju dan pakaian yang dipakai lebih bernuansa daerah simbol dari semangat kedaerahan dan kebangsaan kala itu.
Sekitar 200 undangan baik dari korporasi maupun perorangan memenuhi area Gedung Serba Guna YPAC, seperti Rotary Club, Dinsos, Dinkes, Dinas Pendidikan dan LK ESQ Jatim. Dari beberapa tokoh pendidikan juga nampak seperti Prof Dr Tjuk K Sukiadi (Guru Besar Unair), Prof. Sudarso (Mantan Rektor Unair), Sulthon Amin (Pendiri Sekolah Alam Insan Mulia yang juga Dirut. (owner) Laboratorium Klinik Parahita Diagnostic Center yang mempunyai cabang di kota-kota besar dari Surabaya hingga Jakarta
YPAC tepatnya tanggal 12 Maret 2014 telah berusia 58 Tahun dalam pengabdian. Sebagai mitra yang menjalin hubungan dengan baik LK ESQ Jatim hadir dengan memberikan karangan bunga ucapan selamat dan sukses di usianya yang menginjak 58 tahun. Choirul Huda (Manager) bersama Septian Berliana (KA.Keu/Sekret)Â mewakili Ketua Hj.Iswachyu Dhaniarti, DS, ST, M.HP yang saat itu berhalangan hadir disambut secara langsung oleh Ketua Umum Dra.Wiwik Teddy Ontoseno di Gedung Serba Guna pagi itu.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Yayasan Pendidikan Anak Cacat atau yang biasa dikenal dengan YPAC Surabaya adalah sebuah organisasi sosial swasta yang bersifat nirlaba, dan bekerja untuk memberi layanan rehabilitasi secara terpadu kepada penyandang cacat anak atau anak berkebutuhan khusus. Sejak berdiri hingga saat ini YPAC Surabaya senantiasa terus berusaha menjalankan pendidikan bagi penyandang cacat sesuai dengan peraturan dan tuntutan pengembangan pendidikan yang ada.
Sebagai mitra corporate yang sudah membina hubungan cukup lama Juli 2013 sampai sekarang LK ESQ Jatim telah menempatkan YPAC ini sebagai ladang amal dari para Donatur dalam bentuk program rutin setiap bulan sebagai wujud kepedulian pendidikan dan pembinaan kepada penyandang cacat atau anak berkebutuhan khusus.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum YPAC Dra. Wiwiek Teddy Ontoseno menyampaikan rasa terimakasihnya kepada LK ESQ Jatim atas kepedulianya selama ini sekaligus beliau mengharapkan bisa terus ditingkatkan di waktu-waktu yang akan datang. Ibu yang cukup ramah ini menambahkan bahwa anak-anak asuhnya siap jika diminta tampil di event-event ESQ tuturnya.
Acara dibuka dengan penampilan seni musik angklung dari Sanggar Alang-alang dan Anak Cacat binaan YPAC secara bergantian, dengan lagu-lagu daerah dan kebangsaan seperti lagu khas Surabaya yang dinyanyikan saat cheap jerseys china itu “rek ayo rek mlaku-mlaku nang Tunjungan…â€. Unjuk kebolehan bahwa mereka sesungguhnya adalah anak-anak berprestasi yang tidak selalu harus dikasihani. Seperti tema dan jargon yang membentang “Mereka Mengharap PERHATIAN dan PENGERTIAN Bukanya BELASKASIHANâ€.
Dalam sambutanya Wiwik Teddy menyampaikan bahwa kemajuan-kemajuan yang telah dicapai baik sarana prasarana fisik maupun infrastruktur atau pola pembinaan anak-anak berprestasi tersebut bisa dicapai karena adanya dukungan dan bantuan dari para Donatur baik perorangan maupun korporasi, untuk itulah beliau mendorong dermawan dan donatur untuk secara kontinyu memberikan bantuanya demi meningkatkan mutu dan kualitas pembinaan bagi anak-anak asuhnya. Hal mana mengingat sumber dana SPP tidak sebanding dengan besarnya operasional yang dibutuhkan, disamping faktor Pendanaan, beliau juga menyinggung masalah kaderisasi mengingat banyaknya pengasuh yang sudah cukup tua-tua dan perlunya diganti generasi muda yang lebih energik dan berkualitas, begitu kilahnya.
Pada acara tersebut Wiwik juga berkesempatan memberikan apresiasi kepada para pengasuh berprestasi disamping juga anak-anak asuhnya yang berkebutuhan khusus. Sederet nama seperti Insan Anugerah Ramadhan, Evita Sugiarto, Istiqomah Novianti, Annisa, merupakan anak-anak berprestasi dibidang nya masing-masing baik nyanyi, lari, juara olimpiade matematika, IPA regional, nasional bahkan internasional.
Decak kagum terukir bukan oleh anak-anak normal, tetapi cacat fisik dan mental pun bisa mendulang prestasi sebuah wujud nyata bahwa kesuksesan dan prestasi tidak hanya monopoli anak-anak normal saja tetapi siapa saja yang gigih berlatih dan berusaha. Tak heran jika acara yang sarat dengan pesan kebaikan tersebut mengundang empati dari beberapa pihak baik para pemerhati maupun praktisi sosial.
Kesan mendalam menutup rangkaian acara HUT YPAC , program dalam rangka memperingati hari kelahiran tersebut merupakan hiburan sekaligus pelajaran bagi akal yang mau berpikir, bagi hati mengundang empati bahwa kita yang dilahirkan sempurna pernahkah mensyukurinya, tak cukup dengan bersyukur lebih penting semangat pantang  menyerah seperti semangat mereka juga, semoga.. (Choir)